tAnGIzAN naLur!
Di tengah malam yang sunyi
ku di temani pena dan kertas suci
di hiasi dengan detikan jam yang tiada henti
pilu hati ini
dalam naluriku menangis
teringat waktu siang yang indah
ternyata hanya tipuan belaka
akhirnya ku sadari tak ada yang perlu disesali
di tengah hati yang gundah gulana
dalam hatiku terngiang pribadimu
sejenak ku terdiam
akhirnya ku sadari diriku buka apa-apa di sisinya
ku tanya pada sanubariku
pantaskah ku mencintai
pantaskah ku di cintai
rabb menjawab dalam bisikannya :pantas
dalam ketegaran hati ini
ternyata ada keraguan
dalam kebingungan
ku hentikan jalannya pena ini
ku di temani pena dan kertas suci
di hiasi dengan detikan jam yang tiada henti
pilu hati ini
dalam naluriku menangis
teringat waktu siang yang indah
ternyata hanya tipuan belaka
akhirnya ku sadari tak ada yang perlu disesali
di tengah hati yang gundah gulana
dalam hatiku terngiang pribadimu
sejenak ku terdiam
akhirnya ku sadari diriku buka apa-apa di sisinya
ku tanya pada sanubariku
pantaskah ku mencintai
pantaskah ku di cintai
rabb menjawab dalam bisikannya :pantas
dalam ketegaran hati ini
ternyata ada keraguan
dalam kebingungan
ku hentikan jalannya pena ini
Labels: 16