Aku Mengingatmu
Aku tak tahu apakah ini nyata
Tapi kami tak pernah lagi berkedipan mata
Yang dilakukan hanyalah bercengkrama
Walau bicara tapi asing terasa
Aku pernah mendengarnya berkata memuji
Tapi mengingat kondisi apa itu masih terasa lagi
Padahal aku masih menanti-nanti
Bertanya sendiri apa dia pangeran pujaan hati
Aku jadi tersipu dan tertunduk malu
Ahh, khayalan memang indah selalu
Tapi kenyataan tak pernah tersenyum lugu
Memandangku yang tengah tenggelam dalam khayalan yang mulai mencandu
Hari pun menjelang sore
Di sebelahku tergeletak novel cinta bertele
Yang dikata orang cerita sepele
Kisah picisan diobral bak kacang mete
Begitulah puisi ini dibuat berdasarkan foto
Dibayangi peristiwa lampau dan dituang di atas kuarto
Lalu aku berdiri menegakkan torso
Meninggalkan sang kuarto ditemani pulpen yang telah loyo
17/5/08
Labels: 13